welcome

Selamat datang, sugeng rawuh di blog saya. Semoga apa yang ada didalamnya bisa membantu dan bermanfaat untuk anda

Friday, May 3, 2013

Apa itu Antropometri

Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linier, berat, isi, meliputi juga daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh. 
Data antropometri tergantung dari rata – rata ukuran tubuh suatu populasi yang diukur. Perbedaan ukuran tubuh pada masing – masing populasi tidak mengikuti suatu perbandingan yang baku, karena adanya perbedaan spesifik untuk tiap anggota tubuh. 
Secara umum data antropometri yang diterapkan untuk hal – hal yang khusus, cukup diambil dari persentil ke 5 ke 50, ke 95 atau persentil ke 5 sampai ke 95. Dalam keteknikan untuk merancang mesin, umumnya dipakai selang persentil 50, contohnya tempat duduk pada kendaraan umum. Persentil 100 diterapkan pada rancangan yang dapat digunakan oleh semua orang, contoh perlengkapan di rumah – rumah sakit. Zander (1972) mengemukakan bahwa alat yang dapat diatur sesuai dengan operatornya seperti tempat duduk, posisi pegangan kendali, dirancang agar dapat memenuhi selang persentil ke 5 sampai ke 95. 
Ukuran – ukuran tubuh sangat diperlukan dalam pembuatan tata letak dalam suatu ruang kerja, termasuk penyebaran posisi kerja yang baik, sehingga dapat menurunkan beban kerjaa. Untuk merancang tata letak tempat duduk yang nyaman, persyaratan yang harus dipenuhi antara lain bahwa seseorang yang duduk diatasnya akan mendapat kemantapan pada posisi duduk, yaitu rasa nyaman sesuai dengan ukuran tubuhnya dan memberikan relaksasi pada otot – otot yang sedang tidak digunakan untuk bekerja dan tempat duduk itu tidak mengadakan penekanan – penekanan pada bagian tubuh yang dapat mengganggu peredaran darah. 
Faktor fisiologis yang perlu diperhatikan adalah dimensi tubuh yang meliputi tinggi tubuh, tinggi duduk tegak, tinggi duduk normal, tinggi lutut, tinggi betis, tinggi siku, tebal pah, jarak lutut sampai paha atas, jarak paha atas sampai ke betis, lebar siku, lebar duduk dan berat badan (Sanders, 1987).  
Pergerakan tubuh yang dapat dilakukan oleh manusia normal mempunyai batas tertentu. Karena keterbatasan gerakan manusia maka ada daerah yang paling optimum untuk melakukan kerja sesuai antropometri operatornya. 
Pada pengukuran antropometri tidak dapat dilakukan dengan midah karena banyak faktor yang mempengaruhi, yaitu ukuran tubuh manusia beragam, dan tergantung pada umur, jenis kelamin dan suku bangsa. Berdasarkan kondisi tersebut maka antropometri dibagi menjadi 2 yaitu antropometri statis dan antropometri dinamis.
Pengukuran antropometri pada hakekatnya adalah pengukuran jarak antara dua titik pada tubuh manusia yang ditentukan. Jarak yang diukur tersebut mungkin berupa garis penghubung terpendek atau mungkin berupa garis penghubung dipermukaan kulit dari dua titik acuan.

No comments:

Post a Comment